Rabu, 07 Agustus 2013

Tokoh Muslim Patani Pendukung Perdamaian Ditembak Mati di Thailand Selatan


PATANI, THAILAND SELATAN (voa-islam.com) - Seorang pemimpin Muslim Patani yang dipandang sebagai tokoh utama dalam upaya untuk mengakhiri pertempuran berdarah di selatan Thailand telah ditembak mati, meningkatkan kekhawatiran tentang masa depan pembicaraan damai.

Imam Yacob Raimanee dari Masjid Pusat Patani - rumah ibadah utama umat Islam di salah satu dari beberapa provinsi-provinsi selatan yang dilanda kekerasan - ditembak mati pada Senin (5/8/2013) sore di kota Patani, kata polisi.

Pembunuhan itu terjadi meski kesepakatan antara Thailand dan pejuang Muslim dari daerah itu untuk mencoba untuk menghindari pertumpahan darah selama bulan puasa Ramadhan, yang berakhir pekan ini.

Belum jelas siapa yang berada dibalik insiden tersebut, namun pihak berwenang Thailand biasanya selalu menyalahkan pejuang Muslim bayangan untuk setiap serangan yang terjadi, termasuk juga serangan dan pembunuhan yang menimpa umat Muslim. Penduduk Muslim lokal menyebut bahwa banyak dari pembunuhan itu dilakukan oleh warga Buddha atau polisi dan tentara Thailand, yang dikenal dengan nama skuad kematian pemerintah.

Pertempuran di wilayah selatan yang didominasi Muslim telah menewaskan lebih dari 5.700 jiwa sejak tahun 2004, dengan pemboman, penembakan dan bahkan pemenggalan terjadi hampir setiap hari.

Kelompok pejuang Muslim tidak pernah jelas menyatakan tuntutan mereka, tetapi mereka berpikir untuk menginginkan otonomi lebih atau sebuah negara terpisah di wilayah yang dulunya merupakan bagian dari kesultanan Melayu merdeka sampai dianeksasi oleh Thailand pada tahun 1909.

Dalam beberapa bulan terakhir, pembicaraan antara pemerintah Thailand dan beberapa kelompok pemberontak termasuk Barisan Revolusi Nasional telah membawa harapan perdamaian sementara.

Malaysia - yang telah menjadi tuan rumah pembicaraan damai - mengumumkan pada 12 Juli bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk mencoba membendung kerusuhan selama Ramadan.

Tapi setelah periode yang relatif tenang, kekerasan dilanjutkan pada akhir Juli, dengan serentetan serangan bom dan senjata di Thailand selatan yang menewaskan sembilan orang termasuk guru dan petugas polisi.
(st/aje)


Foto: Ilustrasi

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar