Senin, 05 Agustus 2013

SBY Bermanuver di Jatim, dengan Kedok Safari Ramadan, SBY Galang Dukungan Ulama dan warga bagi Soekarwo


SURABAYA - Dengan segala cara, dan dengan bahasa tubuh maupun tutur kata, SBY  bermanuver berkedok safari ramadan di Jatim untuk menangkan pilgub Soekarwo karena di DKI, Banten, Jabar, Jateng, Demokrat pimpinan SBY kalah. Ini pertarungan SBY di Jawa, dimana Jatim sengaja dikunjungi SBY untuk menggerakkan dukungan bagi Soekarwo. Politik  safari ramadan SBY itu  dijadikan kamuflase untuk menggalang dukungan bagi Soekarwo, karena Demokrat takut kalah di Jatim  Ini manuver culas dalam bungkus agama, ibarat  ulah serigala berbulu domba.



Pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi mengatakan, lolosnya Khofifah juga akan merubah peta konfigurasi politik. Publik akan menjadi semakin yakin kalau incumben telah berlaku tidak adil.
"Mereka dianggap tidak santun dan terkesan menghalalkan berbagai cara. Karena mereka tidak berani berhadapan dengan kubu Khofifah-Herman," kata Airlangga melalui pesan singkatnya, Rabu (31/9).
Ini, lanjut dia, tentunya akan meruntuhkan citra kepemimpinan mereka yang selama ini dinilai berani dan tegas dalam mengambil kebijakan.


Didampingi IbuoNegara Ani Yudhoyono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbuka puasa bersama dengan forum koordinasi pimpinan daerah, ulama dan tokoh masyarakat Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis.
Surabaya merupakan tujuan terakhir safari Ramadhan Presiden Yudhoyono bersama rombongan di Jawa Timur. Presiden mengawali Safari Ramadhan dari Malang, kemudian menuju Lumajang. Diteruskan ke Jember, Situbondo, Pasuruan dan terakhir di Surabaya.

Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Jember, Jawa Timur, protes kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (31/7/2013). Pemasangan sejumlah atribut Partai Demokrat dinilai melanggar aturan.

"Bendera dipasang dengan cara dipaku pada pohon tepi jalan, banner di jalan protokol, baliho-baliho di sekitar lokasi pendidikan dan masjid," kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu Gerindra Jember, Fathul Hadi.
SBY keliling beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Lumajang, Jember, dan Bondowoso. Kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat itu berbuka puasa di pendopo Lumajang.
Fathul menyesalkan tidak adanya tindakan Panitia Pengawas Pemilu Jember sejauh ini untuk menertibkan atribut-atribut tersebut.

"Kami menghormati niat baik partai yang memasang alat peraga kampanye untuk menyambut pemimpin tertinggi partai yang mau datang ke Jember. Tapi hendaknya dilakukan tanpa harus menabrak aturan pemasangan alat peraga yang ada," katanya.

Gerindra mendesak Panwaslu Jember bersikap tegas. "Biar tidak terkesan tebang pilih. Kami menghormati kedatangan SBY ke Jember, tapi Partai Demokrat tidak seharusnya boleh melanggar aturan," kata Fathul.
Presiden menyambut baik buka bersama tersebut."Disamping kita bisa beribadah puasa, kita juga bisa silaturahim, semoga buka puasa dan silaturahim kita mendapatkan ridlo Allah," kata Presiden.

Acara buka puasa tersebut dihadiri sejumlah menteri di antaranya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Sementara itu, sebelum buka puasa di Surabaya, Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara meninjau Pasar Meubel Bukir di Kota Pasuruan dan menyempatkan diri Sholat Dzuhur di Masjid Agung Al-Anwar, Pasuruan.[ian/ant]

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar