Rabu, 07 Agustus 2013

Mengapa Orang Yahudi Sangat Cerdas? (Bagian 2-Habis)

Orang-orang Yahudi (ilustrasi)

TEL AVIV -- Perkembangan intelektual Yahudi sampai ke tahap sejarah pertentangan antara Yahudi dan Islam pada abad ke-tujuh. Pertentangan ini memperkuat revolusi intelektual yang sebelumnya telah mengakar berabad-abad di komunitas Yahudi.Kepemimpinan atau kekhalifahan Islam yang berkembang setelah kematian Nabi Muhammad menyebar dari Liberia hingga India dan Cina. Dalam kekuasaan Islam itu, tidak hanya agama yang mendominasi dunia tetapi juga bahasa Arab serta lembaga dan hukum baru. Pertumbuhan kepemimpinan Islam menyebabkan perkembangan banyak industri, perdagangan, dan banyak kota baru didirikan. 

Gelombang besar globalisasi dan urbanisasi meningkatkan permintaan profesional terdidik dengan keterampilan intelektual. Efek perubahan ini berdampak dramatis pada Yahudi antara tahun 750-900 di Mesopotamia dan Persia. Sekitar 75 persen warga Yahudi meninggalkan pertanian dan pindah ke kota besar kekhalifahan Abbasiyah. Mereka mulai mengkhususkan diri pada pendidikan membaca dan berbasis profesi yang jauh lebih menguntungkan daripada pertanian. 

Dalam buku karangan Eckstein dan Botticini, orang Yahudi menjadi pedagang, bankir, akademisi, dan dokter bukan karena perintah atau keharusan. Menurut pendapat mereka, Yahudi berprofesi tersebut karena keuntungan yang mereka dapat setelah trauma masa penderitaan sebelumnya. 

Proses tersebut membuat orang Yahudi memegang peran kunci dalam kebangkitan ekonomi dalam kekuasan Muslim. Keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan dunia perkotaan. Warga Yahudi kemudian berimigrasi ke lokasi dimana kemampuan mereka sangat dicari seperti di Yaman, Suriah, Mesir, dan Maghreb, kemudian ke Eropa Barat.

Kepemilikan kolektif dan identitas yang kuat membuat mereka mempertahankan hubungan antar-regional terlepas di mana mereka tinggal. Hal itu sangat membantu dalam perdagangan. Keterikatan warga Yahudi itu juga menjelaskan keberhasilan Yahudi dalam profesi yang berkaitan dengan pasar keuangan. Pada abad ke-12 dan ke-13, lembaga kreditur menjadi pekerjaan khas warga Yahudi di Inggris, Prancis, dan Jerman serta Spanyol, Portugal, Italia, dan Eropa Barat lainnya. 

Penjelasan tersebut bertentangan dengan pandangan Yahudi di Eropa pada abad pertengahan terspesialisasi pada peminjaman uang karena mereka dilarang dari serikat pengrajin serta Islam dan Kristen melarang meminjamkan uang dengan bunga. Buku "The Chosen Few" berpendapat orang yahudi di Eropa Barat mengkhususkan diri dalam profesi perbankan karena keterampilan dan kondisi tepat. Orang Yahudi memiliki kemampuan membaca dan menulis, kecakapan matematika, dan sarana kelembagaan, serta jaringan komunikasi satu sama lain. 

Peristiwa bersejarah lainnya yang berefek pada Yudaisme adalah invasi Mongol dari Timur Tengah. Bangsa Mongol menyerbu Persia dan Mesopotamia pada tahun 1219. Ekonomi kekhalifahan Abbasiyah runtuh. Akibatnya, sebagian besar orang Yahudi di Persia, Mesopotamia, bahkan Mesir dan Suriah terpaksa meninggalkan Yudaisme dan berkonversi atau pindah agama. 

Mendidik anak-anak kembali menjadi beban mahal dan beberapa orang Yahudi memeluk Islam. Lantaran peristiwa itu, populasi Yahudi menyusut ke tingkat paling rendah pada akhir abad ke-15. Itulah mengapa orang Yahudi terkenal cerdas namun jumlahnya sedikit.


Bagian 1

Reporter : Nur Aini
Redaktur : Fernan Rahadi

Sumber : www.republika.com

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar