Minggu, 01 September 2013

Islam Bersemi di Buenos Aires


KABARKITA, Dalam satu dekade terakhir, terjadi peningkatan jumlah mualaf dari etnis Latin sebanyak dua kali lipat. World Magazine bahkan menyebutkan, peningkatan jumlah mualaf di dunia terbanyak terjadi pada kelompok hispanik tersebut.

Fenomena pasca insiden 9/11 itu pun terjadi di salah satu wilayah Amerika Latin, yakni kota Buenos Aires di Argentina.

Argentina merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dibanding negara Amerika Latin lain. Berdasarkan studi Pew Forum, negara Tango ini menjadi rumah bagi hampir satu juta muslimin, atau sekitar 2,5 persen dari total populasi negara.

Dibanding kota lain, ibu kota Buenos Aires merupakan wilayah dengan proporsi Muslim terbesar di negara Amerika Selatan tersebut. "Sebuah proporsi besar penduduk Muslim di negara itu terkonsentrasi di ibu kota Buenos Aires," tulis media setempat, The Argentina Independent.

Menelusuri kota terpadat kedua di Amerika Selatan ini, Muslim memang nampak hidup nyaman tanpa diskriminasi sosial. Sedikitnya terdapat tiga masjid yang tersebar di penjuru kota dan selalu ramai terutama saat waktu Jumat.

Muslimahnya pun bebas berjalan-jalan dengan mengenakan jilbab. Apalagi mengingat beberapa tahun lalu pemerintah Argentina mengeluarkan undang-undang untuk kebebasan berjilbab. Bahkan mereka pun diijinkan mengenakan jilbab di foto-foto KTP ataupun paspor.

Selain fasilitas ibadah yang tersedia, mereka mudah mendapatkan kebutuhan pangan halal. Restoran halal tersebar di penjuru kota. Pemotongan hewan halal pun tersedia meski jumlahnya hanya satu.

Selain itu, pemakan muslim pun tersedia untuk muslimin Buenos Aires dan muslimin Argentina pada umumnya. Lokasinya di pinggiran kota Buenos Aires dengan penyediaan dan ijin penuh dari pihak pemerintah .

Keharmonisan muslimin dan masyarakat setempat yang didominasi Katolik pun makin terbentuk ketika Presiden Argentina, Cristina Kirchner berkunjung ke Islamic Center di Buenos Aires untuk mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada umat Islam disana pada bulan September 2010 lalu.

Menurut United Ulama Council of South Africa (UUCSA), kunjungan itu menjadi momentum berharga bagi muslimin Argentina, terutama Buemos Aires, untuk diakui eksistensinya. "Muslim hidup dalam harmoni yang sempurna dan mempraktikkan ibadah dengan kebebasan sepenuhnya, terutama setelah kunjungan itu," tulis web resmi UUCSA.

Reporter : Afriza Hanifa
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar