Kamis, 12 September 2013

Dianggap Sebagai Ancaman, Mesir Akan Larang 55.000 Ulama Berkhotbah di Masjid


KAIRO, MESIR (kabarkita) - Dalam langkah-langkah terbaru untuk membungkam para pendukung kelompok Islam, pemerintah Mesir akan melarang 55.000 orang ulama yang tidak memiliki izin pemerintah dan mereka anggap fundamentalis untuk berkhotbah di masjid-masjid di negara itu.


Menteri Wakaf Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa pada Selasa (10/9/2013) mengatakan para ulama itu tidak memiliki izin untuk berkhotbah dan dianggap fundamentalis dan ancaman bagi keamanan Mesir.

Larangan itu terutama akan menargetkan masjid kecil yang tak berizin atau wilayah shalat acak. Idenya adalah untuk menyebarkan pesan Islam moderat dan menjaga Mesir jauh dari ide-ide radikal.

"Keputusan ini dimaksudkan untuk melegalkan proses saat khotbah masal shalat Jum'at dan membuat hanya mereka yang berwenang untuk melakukannya, kata Gomaa kepada Reuters .

Pihak berwenang Mesir terus bergerak untuk menghancurkan Ikhwanul Muslimin menyusul penggulingan Mursi, pemimpin demokratis pertama Mesir oleh tentara. Lebih dari 3.000 aktivis Islam telah ditangkap dan sebagian besar pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk Mursi, dipenjara atas tuduhan menghasut atau mengambil bagian dalam kekerasan. Beberapa juga telah dituduh terorisme atau pembunuhan.

Selama periode yang sama, lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam kekerasan politik . Sebagian besar pengunjuk rasa tersebut tewas oleh pasukan keamanan saat pembantaian di dua kamp protes pro-Morsi di Kairo.

Penguasa yang dipimpin militer mempertimbangkan Ikhwanul sebagai kelompok teroris dan diskusi sedang berlangsung mengenai kemungkinan melarang kelompok itu.

Sebelumnya pemerintah sekuler Mesir mencoba untuk bergerak melawan ulama "fundamentalis" dan masjid-masjid mereka tetapi gagal untuk menekan mereka karena pengaruh luas dari para Islamis. 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar