Senin, 21 Oktober 2013

Ramai Isu Mendera SBY, Densus 88 Menangkap Aktifis Islam di Bima


Kota Bima (kabarkita.com) - Setiap kali ada isu yang membelit istana -biasanya- terjadi aksi penangkapan sampai pembunuhan aktifis Islam yang diduga terlibat aksi terorisme. Saat ini sedang ramai isu bunda Putri yang dikait-kaitkan dengan Presiden SBY, Densus 88 melakukan aksi penangkapan terhadap aktivis muslim yang dituduh terlibat terorisme. Kali ini korbannya seorang warga kelurahan Penato’i bernama Satrio alias Rio 23 tahun.


Rio ditangkap setelah menunaikan shalat Jum’at, pukul 13.30 WITA, di Jalan Sukarno Hatta atau tepatnya RT 01/RW 01 Kelurahan Penato’i, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebelum itu, Satrio yang kesehariannya dikenal sebagai penjual es buah sempat ikut menyalatkan jenazah seorang warga sekitar.

Satrio ditangkap tepat di depan gerobak es buah miliknya. Saat itu ia sedang membaca Al-Qur'an disela-sela menunggu ada pembeli. Tiba-tiba datang beberapa orang berbadan tegak menggunakan 2 Mobil, Avanza dan Innova Hitam serta 3 Motor Mio menyergapnya. Yang menguatkan bahwa pelakunya Densus 88 adalah cara mereka menangkap Satrio yang sangat kejam dan tidak beradab. Dituturkan seorang warga bernama Ummi H. Yusuf yang mengaku melihat dengan mata kepala saat satrio diseret dengan kasar dan dimasukkan ke mobil Kijang Innova berpelat DK.

“Satrio diseret dengan sangat keras dan tidak beradab, kemudian Satrio diseret kedalam mobil Kijang Innova,” tutur Umi H. Yusuf dengan nada sedih [Dikutip dari islampos.com].

Burhan, seorang warga yang menyaksikan penangkapan tersebut  menuturkan bahwa proses penangkapan terhadap Satrio tanpa disertai surat penangkapan dari kepolisian.

“Satrio dipaksa dan diseret kedalam mobil disaksikan oleh banyak warga, tanpa surat penangkapan,” terangnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga Satrio belum bisa dihubungi karena informasi tentang penangkapan suaminya masih dirahasiakan. Istri Satrio juga terlihat sock sehingga belum bisa ditemui.

Satrio tinggal bersama istri dan 2 orang Anak di Kelurahan Penato’i, Kota Bima. Penjual es buah ini dikenal warga sebagai sosok yang baik dan tidak ada kecurigaan sebagai teroris.

Dikonfirmasi mengenai kejadian ini, Kapolres Bima Kota AKBP Benny Basir membenarkan adanya penangkapan oleh Densus 88. “Kepastian keterlibatan terduga sebagai kelompok teroris, tunggu saja keterangan dari Mabes Polri,” katanya.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar